Learn CPRHari/Tanggal: Rabu, 14 Agustus 2013
Tempat: Laboratorium Bahasa
Topik: Basic Life Support
Pembicara: dr. Johanes, M.D., dr. Prima

Kegiatan ini dilakukan untuk memberi pelatihan kepada Bapak/ Ibu asrama terkhususnya kepada panitia PCA (Program Cinta Almamater) agar memiliki pelatihan dasar untuk mengatasi permasalahan jika secara tiba-tiba mengalami henti jantung dan henti nafas.

Dengan keikutsertaan dalam kegiatan pelatihan ini, sudah mengikuti standar Internasional. Peserta acara ini terdiri dari Bapak/ Ibu asrama, dosen,� karyawan/staff, dan panitia PCA (Program Cinta Almamater). Pada kegiatan ini juga diberikan kesempatan untuk melakukan simulasi terhadap pasien (boneka).

Topik-topik yang dibahas dalam acara ini adalah tindakan apa yang dilakukan jika pasien mengalami henti nafas, henti nafas dan henti jantung, luka lebar, luke gores, dan tersedak.

– Tindakan yang dilakukan jika mengalami henti nafas� dan detak jantung terdeteksi cukup memberikan nafas buatan (ventilasi).
– Tindakan yang dilakukan jika mengalami henti nafas dan henti jantung lakukan pengecekan dengan teknik ABC (Airway, Breathing, Circulation), untuk mengetahui apa yang terjadi pada pasien.

  • Airway����������������� :� Jika terdapat benda asing di rongga mulut segera singkirkan.
  • Breathing����������� :� Cek apakah dada berada dalam kondisi bergerak atau tidak.
  • Circulation���������� :� Cek detak nadi pada tangan dan leher.

Setelah ABC, jika pasian benar benar mengalami henti nafas dan henti jantung lakukan langkah di bawah ini.

  1. Pastikan keamanan.
  2. Periksa kesadaran dengan mengguncangkan bahu.
  3. Panggil bantuan/ ambulans.
  4. Buka jalan nafas (Airway) dengan teknik Head Tilt and Chin Lift (menengadahkan kepala pasien dan sedikit membuka mulut pasien), nilai pernapasan (Breathing) yaitu rasakan apakahada nafas atau tidak kurang lebih sepuluh detik.�Usahakan posisi penolong di sebelah kiri pasien.
  5. Jika tidak memberikan hasil berikan nafas buatan sebanyak 2 kali.
  6. Jika tidak memberikan hasiljuga, lakukan kompresi jantung dan nafas buatan dengan frekuensi 30 : 2.
  7. Evaluasi setiap 5 siklus (kurang lebih 2 menit)
  8. Setelah siklus terakhir lakukan pengecekan kembali.
  9. Jika sudah bernapas normal miringkan pasien ke sebelah kanan, kaki kiri ditekuk, tangan kanan diangkat, tangan kiri ditekuk ke pipi kanan.

– Tindakan jika pasien mengalami luka.

  • Luka Ringan atau luka gores. Bersihkan terlebih dahulu, lalu berikan betadine dan balut dengan kain.
  • Luka Robek. Bri tekanan pada bagian yang mengalami luka sehingga darah tidak mengalir lagi, atau tekan luka dengan menggunakan kain.

– Tindakan yang dilakukan jika pasien tersedak. Pukul pada bagian punggung hingga batuk, jika tidak berhasil tekan pada bagian perut tepatnya di bawah pusar.