WhatsApp Image 2022-02-10 at 12.37.56

Berdasarkan surat dari Kemendikbud Ristek Nomor : 0054/E5/AK.04/2022 tanggal 8 Februari 2022 perihal 1 proposal Penelitian IT Del dinyatakan mendapatkan pendanaan lanjutan (on going) dengan judul Vessel Tracking System (VTS) Real-time Monitoring Based on GPS-LoRa Communication oleh Bapak Albert Sagala.

Pemanfaatan Teknologi Internet of Things (IoT) berkembang pada beberapa tahun terakhir dengan hadirnya beragam teknologi yang memungkinkan sensor memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan sensor lain. Komunikasi antara sensor tidak saja dalam jarak yang pendek seperti pada teknologi LR-WPAN (Low Rate Wireless Personal Area Network), namun juga komunikasi antara sensor dapat dilakukan pada jarak yang jauh (~15 km), dengan teknologi LPWAN (Low Power Wide Area Network).

Beragam aplikasi yang menerapkan konsep IoT tersedia untuk memberi kemudahan pada kelompok masyarakat pengguna. Aplikasi localization adalah salah satu hal yang sangat penting pada pemonitoran agar dapat diketahui posisi dimana sensor melakukan pengukuran. Penelitian ini berupaya untuk mengembangkan sistem pelacakan posisi kapal diperairan Danau Toba dengan memanfaatkan teknologi terkini, LoRa. Sehingga posisi kapal yang berada di kawasan Danau Toba dapat dilacak secara realtime.

Saat ini sistem tracking kapal yang ada di perairan Danau Toba belum tersedia. Bahkan pada saat malam hari, penyebrangan kapal dari pelabuhan (Ajibata) ke pelabuhan (Tomok) tidak dapat terlihat oleh mata karena gelapnya lingkungan. Saat ini juga belum tersedia informasi kapal yang berlabuh di Danau Toba. Hal ini menjadi tantangan pada upaya menjadikan kawasan Toba menjadi salah satu tujuan wisata unggulan di Indonesia. Untuk menunjang manajemen transportasi perairan yang baik, maka sistem pelacakan posisi kapal dimungkinkan untuk dapat dikembangkan dengan kehadiran teknologi LPWAN.

Pada tahapan penelitian awal, tim peneliti telah berhasil merancang sistem pelacakan secara realtime di Danau Toba pada jarak jangkauan 8 km. Kapal yang berlayar dari pelabuhan Ajibata, bergerak ke Pelabuhan Tomok dapat dilacak posisinya secara realime melalui sistem informasi yang dibangun. Komunikasi antara kapal dengan gateway diterapkan dengan teknologi LoRa. Namun pada penelitian awal ini, belum dikembangkan sebuah model sistem yang mampu melakukan pelacakan kapal ketika komunikasi antara kapal dengan gateway diluar jangkau, sehingga harus diupayakan ada router yang dapat menjadi penghubung antara kapal dengan gateway. Hal lain yang belum dikembangkan adalah sistem pemonitoran yang akan mampu mendeteksi beberapa kapal sekaligus. Permasalahan ini perlu dijawab, apakah dengan protokol LoRa yang dikembangkan akan mampu melacak posisi beberapa kapal (misalnya 20 kapal) secara realtime. Karena LoRa adalah salah satu teknologi yang baru, Tim Peneliti juga akan melakukan uji coba kinerja LoRa terhadap iklim/cuaca. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan terhadap transmisi data dengan LoRa.

Tahapan penelitian dibagi kedalam beberapa tahap besar sebagai berikut: (1) Tahapan di tahun pertama melanjutkan proses yang sedang dikerjakan saat ini, modifikasi sistem database agar mampu menerima data secara simultan dari beberapa kapal, pengujian beberapa modul LoRa yang akan memiliki performansi lebih baik dari segi kecepatan komunikasi (2) Tahapan di tahun kedua, disain box transceiver, konfigurasi node LoRa sebagai router sehingga komunikasi dapat multihop, (3) implementasi dan uji tracking secara realtime, evaluasi sistem pelacakan yang diperoleh, (1) Pada tahun ketiga merupakan tahapan ujicoba untuk tracking secara live di Danau Toba, evaluasi hasil dari sistem tracking, dan perbaikan sistem tracking sehingga siap untuk diimplementasikan secara realtime.
TKT saat ini dari sistem yang sedang dibangun adalah adalah 2, sehingga capaian TKT yang diharapkan dapat diperoleh pada penelitian ini adalah TKT 3. Kondisi terkini hasil penelitian yang sudah diperoleh adalah sistem pelacakan posisi kapal dapat dilakukan pada jarak maksimum 8 km dan telah diujicobakan di perairan danau Toba. Namun, jumlah kapal yang diidentifikasi hanya satu kapal, dan belum memungkinkan untuk dilakukan komunikasi dengan banyak hop (multihop) jika posisi kapal tidak dapat menjangkau gateway. Beberapa hal ini menjadi kajian utama pada penelitian dasar yang diusulkan. Pada pengembangan sistem, jumlah kapal yang dimonitor dapat lebih dari satu (multinode), juga dimungkinkan kapal dapat mengirimkan posisi kendati posisi kapal tidak dapat secara langsung berkomunikasi dengan gateway.
Luaran dari penelitian ini adalah: Setiap tahun akan dihasilkan minimal satu paper yang terbit di jurnal internasional bereputasi dan satu paper terbit di Proceeding yang dipresentaskan melalui konferensi internasional

WhatsApp Image 2022-02-10 at 12.37.56 (2)  WhatsApp Image 2022-02-10 at 12.37.56 (1)

WhatsApp Image 2022-02-10 at 12.37.55