Institut Teknologi Del bekerja sama dengan The University of Nottingham mengadakan kegiatan workshop EduEV (Educating on Electrical Vehicles). Kegiatan tersebut disponsori oleh British Council dalam program Going Global Partnership (GGP) Grant. Kegiatan ini dilakukan secara hybrid dengan mengombinasikan pembelajaran tatap muka (PTM) di Institut Teknologi Del dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui zoom meeting. Pada kegiatan yang berlangsung selama 5 hari (4-8 April 2022) tersebut, sebanyak 44 mahasiswa/i dari prodi Teknik Elektro IT Del yang berperan sebagai peserta workshop dibekali pemahaman akan Electrical Vehicle Industry Ecosystem dan Battery Health Management System. Tidak hanya dibekali pemahaman secara teori mengenai Battery Management System, peserta workshop yang terbagi ke dalam 10 kelompok juga melakukan praktikum secara langsung di Laboratorium Dasar Teknik Elektro dan Laboratorium Sistem Digital Teknik Elektro IT Del. Melalui praktikum tersebut peserta workshop dapat melihat perbedaan secara signifikan mengenai proses charging (Pengisian Daya Baterai) dan discharging (Pengosongan Daya Baterai) BMS Kit pada rangkaian seri dan campuran (seri dan paralel).
Berbekal pengetahuan yang diperoleh pada kelas kuliah umum dan praktikum oleh para narasumber, antara lain Dr Daniel Beneroso Vallejo (Associate Professor of Engineering, University of Nottingham), Dr Sarinova Simandjuntak (Senior Lecturer in the School of Mechanical and Desing Engineering, University of Portsmouth), Dimas Aditya Philipinanto (Ministry of Energy and Mineral Resources, West Java Province), Kang Hyun Lee (Vice President Hyundai Motor Asia Pacific HQ), Prof Patrick Wheeler (Head of Power Electronics, Machines and Control and Professor of Power Electronic Systems) dan Indra Tambunan, Ph.D (Dean of Faculty Informatics and Electrical Engineering), peserta workshop dapat membuat suatu studi kasus dengan merancang model dan menentukan spesifikasi kendaraan listrik mereka, kemudian peserta workshop menentukan model rangkaian baterai seperti apa yang paling tepat untuk digunakan pada proyek tersebut. Seluruh kelompok sangat antusias untuk menyajikan dan mempresentasekan ide proyek mereka di hadapan para juri dengan menggunakan bahasa Inggris. Output yang diharapkan melalui kegiatan workshop ini adalah peserta workshop kedepannya kelak bisa menjadi engineer di bidang teknologi EV (Electrical Vehicle) mengingat teknologi tersebut telah berkembang pesat pada beberapa tahun belakangan. Tidak hanya itu saja, Pemerintah Indonesia pada tahun 2017 juga telah membuat kebijakan untuk mengembangkan teknologi EV pada industri dalam negeri, didukung oleh program nasional utama yang menopang penciptaan ekosistem multidisiplin untuk memposisikan negara sebagai pemain kunci dalam industri EV yang lebih luas, sehingga tentu saja pengembangan baterai EV adalah salah satu bidang kepentingan strategis karena Indonesia memiliki cadangan lithium yang sangat besar.