Untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dalam bidang akademik dan meningkatkan kualitas lulusan Institut Teknologi Del, maka Institut Teknologi Del menyelenggarakan workshop internal bertemakan “Workshop for Systematic Instructional Design“ pada tanggal 23-24 Agustus 2017. Pelatihan yang difasilitasi oleh Bapak Yosef Manik, Ph D, dan Dr. rer. nat. Sony Adhi Susanto memperkenalkan metoda pembelajaran sistematik yang dibuat/disusun oleh Walter Dick, Lou Carey & James Carey (Dick, Carey, Carey, 2009)*.

Metode pembelajaran sistematik ini dimulai dengan mempelajari kebutuhan suatu program studi yang diterjemahkan dalam bentuk pernyataan kompetensi. Kompetensi adalah deskripsi dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dikuasai oleh mahasiswa di akhir masa studinya. Hal ini diperlukan karena pembelajaran yang efektif harus dirancang sedemikian rupa agar mahasiswa menguasai kompetensi yang dibutuhkan. Sebagai contoh, pengajaran tentang bagaimana cara mendesain lapangan sepak bola dan berapa ukuran lapangan sepak bola tidak tepat sasaran pada mata kuliah pemain sepakbola yang memiliki kompetensi agar mahasiswa dapat bermain sepak bola sesuai dengan standar internasional.

Setelah didapatkan tujuan pembelajaran berupa kompetensi yang diinginkan, maka karakteristik mahasiswa harus dipelajari agar kita mengetahui sejauh mana mahasiswa tersebut telah mengetahui / memiliki kompetensi yang diperlukan untuk menguasai kompetensi baru. Analisis karakteristik mahasiswa ini bisa menggunakan metoda psikotest yang dilakukan di awal pembelajaran, tes awal (pretest), kuesioner, pengamatan dari perkuliahan sebelumnya, masukkan dari dosen wali, masukkan dari rekan dosen yang mengajarkan mahasiswa tersebut sebelumnya, dll.

Tujuan pembelajaran khusus pun dibuat berdasarkan informasi dari analisis kompetensi dan karakteristik mahasiswa. Tujuan pembelajaran khusus ini berupa capaian-capaian pembelajaran (learning outcomes). Untuk mengukur sejauh mana mahasiswa dapat mencapai tujuan pembelajaran maka dibuatlah indikator capaian pembelajaran. Sebagai contoh, suatu mata kuliah pemain sepak bola adalah mahasiswa  dapat memainkan olahraga sepak bola sesuai dengan aturan FIFA. Indikator yang ditetapkan adalah mahasiswa dapat melakukan tendangan penalti, mahasiswa dapat melakukan tendangan bebas, mahasiswa dapat melakukan tendangan tekel untuk merebut bola, dll. Indikator ini kemudian digunakan untuk membuat kerangka ujian (reference test) yang merupakan draft soal untuk ujian, kuis, tugas, yang digunakan untuk menguji indikator tersebut. Sebagai contoh kerangka soal dari indikator mahasiswa dapat melakukan tendangan bebas adalah “Lakukanlah tendangan bebas dari jarak 20 meter dari gawang dengan sudut kemiringan dari gawang sekitar 30 meter melewati tembok pemain berjumlah 10 orang”. Setelah itu, strategi pembelajaran disusun agar mahasiswa menguasai kompetensi yang diinginkan. Salah satu strategi pembelajaran tersebut adalah dengan menyusun perkuliahan secara sistematis, pendahuluan yang menguraikan kompetensi dan tujuan pembelajaran, penyampaian materi dengan menggunakan audio visual, kegiatan mandiri mahasiswa yang memungkinkan mereka untuk menciptakan suatu ide atau kreasi yang berkaitan dengan kompetensi yang diharapkan.

Workshop ini selain menyajikan materi dengan presentasi juga memberikan kesempatan kepada peserta (dosen-dosen) untuk berlatih dengan mengerjakan modul yang diberikan. Mereka bertugas untuk menyusun portfolio kuliah yang terdiri dari analisis kompetensi, analisis karakteristik mahasiswa, peta konsep, hingga pembuatan satuan acara perkuliahan. Sehingga diharapkan peserta workshop mempraktekan teori yang diberikan yang berakibat pada penguasaan materi yang lebih baik. Luaran dari workshop ini adalah presentasi portfolio kuliah yang dipresentasikan di akhir kegiatan workshop.

Kegiatan workshop ini memberikan contoh bagaimana sebaiknya perkuliahan diselenggarakan. Perkuliahan yang berbasiskan pada kompetensi dengan menganalisis karakteristik mahasiswa sehingga dapat dirancang suatu strategi pembelajaran yang efektif dan terukur sehingga menghasilkan lulusan yang sesuai dengan standar kualitas yang dibutuhkan oleh pasar tenaga kerja.

 

 

DSC_0178