Apakah anda sudah pernah dengar tentang istilah SEREMPAK ? Serempak adalah salah satu portal dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan.  Serempak yang memiliki kepanjangan Seputar Perempuan dan Anak ini, memberikan fasilitas diskusi serta memfasilitasi masyarakat dalam mendapatkan informasi.  Khususnya terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan terhadap anak.

Pagi ini, 30 Mei 2017 bertempat di Auditorium IT Del Serempak mengadakan workshop bertema “Membangun Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal”. Diawali dengan menyanyikan lagu Indoensia Raya secara bersama menambah semangat para peserta yang berasal dari daerah Simalungun, Tapanuli Utara dan Toba Samosir. Mereka tak lain dan tak bukan adalah wanita-wanita hebat dari daerah yang tetap mempertahankan salah satu kearifan lokal mereka yakni pengrajin ulos dan tenun. Kemudian dilanjutan dengan tarian khas suku Batak yakni Tor-tor.

Kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan pertama oleh Bapak Wakil Rektor III Dr. Ir. Bambang SP Abednego yang memberikan pencerahan tentang begitu hebatnya seorang wanita, sehingga kita patut bangga terlahir sebagai wanita. Kemudian kata sambutan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Toba Samosir Bapak Wasir Simanjutak.

Pembicara dalam acara ini adalah Plt. Deputi Kesetaraan Gender Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Ibu Ir. Agustina Erni Susiyanti, M.Sc, Narasumber Ibu Ratna Susianawati, SH. MM (Asisten Deputi Kesetaraan Gender Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI), Ibu Martha Simanjutak ( Ketua Pokja Serempak, Founder IWITA), Ibu Ina A. Murwani MM. MBA (Deputi Head of Marketing Program, BINUS Business School) dan Trisna Pardede (CEO Batikta).

Pembicara pertama yakni Ibu Ina Murwani yang menjelaskan tentang apa sebenarnya yang menjadi kearifan lokal suku batak. Apakah Cuma ulos saja, atau rumah adat suku batak atau masih banyak yang lainnya. Ibu Ina mengajak peserta untuk mengandalakan kearifan lokal itu sebagai sumber ekonomi bagi para wanita. Dan agar para Wanita dapat memanfaatkan internet sebagai ajang promosi, agar dapat lebih mengenalkan barang hasil kerajinan tangan mereka seperti Ulos misalnya tidak hanya didaerah saja tapi dapat dikenal luas bahkan sampai kepenjuru dunia.

Selanjutnya Ibu Trisna Pardede yang merupakan CEO dari Batikta yang juga merupakan purti daerah Toba Samosir mengatakan untuk para masyarakat di Toba Samosir agar tetap mempertahankan Tenun Khas Batak agar tidak punah. Karena itu juga merupakan ciri khas dari suku Batak. Beliau sendiri mendirikan Batikta di Toba Samosir dengan dengan tujuan untuk pelestarian budaya melalui media batik dimulai dengan mengabadikan corak, motif dan warna yang berasal dari daerah Sumatera Utara ke dalam helaian kain batik.

Dan sesi terakhir di bawakan oleh Ibu Martha Simanjuntak yang mewakili Serempak. Beliau berbagi sejarah singkat tentang Serempak dan memperkenalkan portal serempak.id pada para peserta. Di portal ini kita bias berbagi artikel positif, berdiskusi dan membaca banyak informasi bermanfaat tentang perempuan dan anak terutama berkaitan dengan dunia informasi digital. Ibu Martha juga mengajak para peserta untuk turut aktif di portal serempak.id. bisa dalam berbagi artikel dan berdiskusi. Bahkan akan ada staf ahli yang disediakan oleh Serempak untuk menjawab berbagai persoalan berkaitan dengan informasi digital. Peserta diajak untuk membuka website Serempak dan memberikan souvenir berupa kaos dari Serempak untuk beberapa peserta.

Semoga dengan diadakan acara ini, para wanita dapat meningkatkan perekonomiannya menjadi lebih baik dan dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi agar dapat menjadi yang terdepan dalam bidangnya.

 

 

 

????????????????????????????????????

????????????????????????????????????