pic8

Pada tanggal 22 April 2015, Institut Teknologi Del (IT Del) memperoleh kehormatan menjadi salah satu perguruan tinggi yang diundang untuk menghadiri acara pembukaan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center, Jakarta.

IT Del pada acara tersebut diwakili oleh Rektor, Prof. Roberd Saragih, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Arnaldo Sinaga serta 3 orang perwakilan mahasiswa IT Del yakni Marthin Pasaribu (Ketua BEM), Kevin Siregar, dan Pintor Silitonga.

Rancangan acara KAA yang diketuai oleh Bapak Jend. Luhut Panjaitan, dimulai dengan opening ceremony yang diadakan di Plenary Hall Jakarta Convention Center. KAA tahun ini dilaksanakan dengan tema �Promoting South-South Cooperation for World Peace and Prosperity�(Mempromosikan kerja sama selatan-selatan bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia). Disebut kerja sama Selatan-Selatan berangkat dari istilah historis dari para pembuat kebijakan tingkat dunia terkait pertukaran sumber daya, teknologi, dan pengetahuan di antara negara-negara berkembang, yang umumnya berada di benua Asia dan Afrika, atau negara-negara Selatan. Dalam pembukaan KAA yang diikuti oleh 50 negara di bagian benua Asia dan 54 negara di bagian benua Afrika tersebut, Presiden Jokowi membuat beberapa pernyataan menarik terkait dengan KAA yang sudah berumur selama 60 tahun. Presiden menyinggung beberapa hal diantaranya kemerdekaan Palestina, sampai mengkritik keberadaan Bank Dunia. andangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh Bank Dunia, IMF, dan ADB adalah pandangan yang usang dan perlu dibuang. Presiden Jokowi juga mengjak para kepala negara untuk menjalin kerja sama di berbagai bidang, memperkuat solidaritas, dan mengatasi ancaman radikalisme seperti ISIS dan juga melawan narkoba.

Pada kesempatan yang sangat berharga ini perwakilan IT Del memperoleh kesempatan untuk mengikuti rapat pleno pertama yang dipimpin oleh Presiden Jokowi dan presiden Zimbabwe. Pada rapat ini, Presiden Jokowi mempersilahkan beberapa pimpinan negara untuk menyampaikan pidato dan pandangan mereka tentang peringatan KAA yang ke 60, seperti presiden Cina, perdana menteri Jepang, pemimpin Iran, Raja Brunei Darussalam dan lain lain.

pic1

Berikut adalah petikan dari yang disampaikan oleh para petinggi Negara peserta Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan semangat KAA di Bandung pada 1955 masih hidup hingga saat ini. Di kala itu, Jepang menjadi negara yang meninggalkan kenangan buruk bagi bangsa-bangsa di Asia, namun pada akhirnya juga turut merasakan kehancuran pada akhir PD II. Oleh karena menjadi sesuatu yang luar biasa, ketika negara-negara yang tidak diperhitungkan sebelumnya, dapat menyelenggarakan pertemuan dunia dan berhasil mencapai persatuan. “Sejarah membuat tak terelakkan bagi negara-negara yang berkumpul di sini (Indonesia) 60 tahun lalu, untuk persatuan mereka yang kuat. Dulu dan saat ini situasinya tetap sama, dengan banyaknya perbedaan di antara berbagai negara. Namun Abe mengingatkan, bagaimana seruan Sukarno tentang perbedaan 60 tahun silam. Apa salahnya perbedaan, ketika ada kesatuan dalam keinginan? Kita menghadapi berbagai macam risiko yang sama. Fakta itu harus mengikat kita dengan mudah pada kesatuan dalam keragaman ini. Mari semua merayakan keragaman kita, dan biarlah kita bersama membangun perdamaian dan kesejahteraan. Jika bukan untuk kita, maka untuk anak-anak dan cucu-cucu kita.

Presiden China Xi Jinping menyampaikan bahwa negara-negara kaya seharusnya tidak menuntut ikatan politik sewaktu memberi bantuan pada negara-negara berkembang. Para peserta KAA berharap dapat memperluas kerjasama ekonomi antara Afrika dan Asia. Di kedua benua itu ada pasar-pasar terbesar yang sedang bangkit di dunia, atau negara-negara yang sedang dalam proses menjadi negara lebih maju. Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Afrika, mengimpor puluhan miliar dolar setiap tahunnya dalam bentuk sumber daya alam dan berinvestasi di sektor-sektor pembangunan penting di berbagai penjuru benua itu, termasuk proyek-proyek infrastruktur besar dan program-program keringanan utang. Negara-negara lebih kaya di dunia memiliki tanggungjawab memenuhi komitmen mereka terhadap negara negara-berkembang, tanpa menuntut konsesi politik. China akan terus menawarkan bantuan bagi negara-negara berkembang tanpa ikatan politik.

Pernyataan Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah terkait serangan Israel ke Palestina, menyatakan bahwa sudah saatnya Negara mereka merdeka. Hamdallah juga mengungkapkan kekecewaan yang sangat mendalam dengan sikap Israel yang terus mengisolasi dan kerap melakukan serangan terhadap warga sipil di Gaza. “Gaza terus dikendalikan oleh Israel. Kami sangat kecewa dengan sikap Israel yang mengisolasi Gaza. Mereka juga melakukan seragan udara dan darat, serta menyebabkan insfrastruktur hancur. Hamdallah juga meminta dunia internasional untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina.

Setelah rapat pleno, tim IT Del juga memperoleh kesempatan melihat ruangan dan bagaimana hubungan bilateral dilaksanakan saat KAA. Suasana cukup ramai karena banyaknya kesepakatan yang berhasil dicapai dalam event ini. Karena yang hadir merupakan kepala Negara suasana ruangan cukup ramai namun dengan pengamanan ketat oleh petugas agar tidak ada yang dapat mengganggu proses terjadinya kerjasama antar 2 belah pihak. Dari pengamatan tim IT Del, pelaksanaan KAA sangat meriah dan tim memperoleh kesempatan berharga untuk membuka wawasan kenegaraan dan hubungan internasional berlangsung disamping bagaimana pengelolaan event sebesar ini bisa dikelola dan dilaksanakan dengan baik.